Dynamic Thought
Ini buku yang aneh. Ini adalah campuran antara Ajaran Okultisme kuno dan konsepsi sangat canggih tentang Ilmu Pengetahuan Modern yang paling mutakhir dan paling maju—bauran yang ganjil, sebab masing-masing pihak di kedua bidang itu memiliki perangai yang sama sekali berbeda. Percampuran itu mungkin akan berakhir dengan malapetaka, seandainya tak ada fakta bahwa tautan penghubung yang memberi mereka ikatan kepentingan bersama telah ditemukan. Tak ada dua orang yang benar-benar dapat saling mencintai, kecuali mereka juga mencintai sesuatu yang sama—makin mereka saling mencintai, makin besar cinta mereka satu sama lain. Dan mari kita percaya itu akan terbukti benar dalam persatuan Ilmu Okultisme dan Ilmu Pengetahuan ini, yang dirayakan dalam buku ini.
Easy Peasy to be Happy
Pernahkah kamu berpikir bahwa kebahagiaan itu semakin dicari semakin sulit ditemukan. Alih-alih mencarinya, akan lebih baik jika kita menemukan kebahagiaan di dalam diri kita sendiri. Sebab, bahagia �dak diukur dari kacamata orang lain. Kebahagiaan yang sesungguhnya diukur dari diri kita sendiri.
Seper� apakah kebahagiaan? Apakah kebahagiaan akan datang saat kita mendapatkan apa yang kita inginkan? Mungkin benar, tetapi percayalah bahwa kebahagiaan seper� itu hanya muncul sesaat karena akan selalu ada keinginan-keinginan yang seolah membuat kita bahagia ke�ka mendapatkannya, padahal �dak. Lantas, apakah kebahagiaan akan datang ke�ka kita memiliki sesuatu yang membuat orang lain bahagia? Tidak juga. Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang bisa dibandingkan karena se�ap orang memiliki ukuran bahagia yang berbeda.
Kebahagiaan seja� bukan hanya sebatas materi, melainkan kebahagiaan yang kita temukan di dalam diri kita sendiri. Meskipun kita pernah jatuh dan terluka, hal itu �dak berar� bahwa kita �dak layak untuk berbahagia. Rasa sakit yang teramat dalam justru harus dijadikan mo�vasi bahwa kita selalu bisa menemukan kebahagiaan sekali lagi. Bahagia itu mudah. Kita �dak perlu berlari ke ujung dunia untuk mencari kebahagiaan sebab kebahagiaan itu selalu ada di dalam diri kita sendiri.
Eight Pillars of Prosperity
Kebajikan moral merupakan landasan dan penopang kesejahteraan karena merupakan inti keagungan. Kebajikan ini langgeng selamanya, dan segenap karya manusia yang bertahan hidup dibangun di atasnya. Tanpa kebajikan ini, tak ada kekuatan, kemantapan, atau realitas yang mewujud, hanya ada impian-impian fana. Menemukan prinsip-prinsip moral ialah menemukan kesejahteraan, keagungan, kebenaran, dan dengan begitu menjadi kuat, berani, bersuka ria, dan bebas.
ESOK, MATAHARI AKAN TERBIT KEMBALI, TAPI BAGAIMANA DENGAN MALAM INI?
“Emosi harus dikeluarkan, karena jika tidak, pada akhirnya emosi tersebut hanya akan menggerogoti dirimu. Kesedihan itu layaknya tubuh yang akan menggemuk meski hanya memakan air mata.”
Yeon Jeoung mengungkapkan rasa sakit yang dialaminya melalui tulisan yang penuh kejujuran. Dengan kalimat yang tidak dibuat-buat, membuat tulisannya lebih tertanam dalam hati. Ini adalah buku yang dapat membuat pembacanya bersimpati dan menjadi penyemangat bagi orang-orang yang hidup dengan kesedihan serupa.
FILOSOFI HIDUP SANTAI
Kehidupan serba cepat membuat fisik dan mental menjadi rentan terhadap berbagai gangguan. Bila kamu merasa lelah bahkan sakit secara fisik maupun mental, cobalah untuk mundur sejenak dan bertanya kepada diri sendiri, apakah kamu memang menginginkan semua ini?
Buku ini memberikan rencana aksi praktis bagi orang-orang yang ingin menjalani kehidupan yang lebih santai dengan mengurangi kebiasaan sibuk hanya untuk mendapatkan keinginan.
From Passion to Peace
Bab pertengahan, “Transmutasi”, adalah tahap transisi antara tiga bab awal dan tiga bab terakhir; ini adalah proses alkimia yang menghubungkan kehidupan ilahiah dengan kehidupan manusia. Disiplin, penyangkalan, dan pelepasan keduniawian bukanlah Keadaan Ilahi; itu hanyalah sarana untuk mencapainya. Kehidupan Ilahiah dibangun dalam Pengetahuan Sempurna yang melahirkan Kedamaian Sempurna.
HIDUP TANPA RASA CEMAS
Apakah hidup ini bisa terbebas dari rasa cemas? Tidak. Namun, kita bisa mengelola cemas itu menjadi hal-hal yang lebih positif. Banyak juga yang berdalih kalau cemas adalah kata lain sebagai mawas diri atau untuk berjaga-jaga tentang hal yang belum terjadi. Sayangnya, banyak yang kebablasan sehingga menimbulkan dampak buruk bagi diri sendiri.
KARENA KAMU SANGAT BERHARGA
Aku ingin mengatakan bahwa meskipun dirimu terluka, itu tidak apa-apa karena rasa sakit dan bekas luka yang kamu miliki saat