Tidak hanya “semua pengetahuan hanyalah ingatan,” tetapi juga semua hal menyangkut tahapan pendidikan senantiasa tak lepas dari memori. Setiap hal yang betul-betul dipelajari seseorang telah dipelajari dengan mengandalkan mesin memori. Tanpa alat ini, semua yang dipelajari akan bocor tak ubahnya air yang dimasukkan ke dalam saringan kasar. Pendidikan bukan sekadar penyajian informasi—informasi harus ditangkap oleh mesin pengingat memori dan “menempel”. Kemudian materi yang ditangkap dan direkam harus disimpan baik-baik sehingga mudah ditemukan saat dibutuhkan. Dan, akhirnya, memori, sebagai mesin pencari dan yang menghadirkannya kembali di alam sadar harus dapat bekerja dengan baik, sebab kalau tidak, orang mungkin tidak pernah beroleh informasi.
Practical Memory Training
Untuk mewujudkan bagian sangat penting yang dimainkan oleh memori dalam pendidikan, kita harus mencoba membayangkan mendapat pendidikan tanpa kerja memori. Gagasan seperti itu terlihat, sejak awal, konyol, karena guru akan terpaksa mengulang, mengulang, mengulang fakta, selamanya, tanpa satu pun fakta menempel di dalam pikiran sang murid. Sebagaimana sudah saya utarakan, proses macam itu akan seperti menuangkan air ke dalam saringan kasar, sebab tak ada yang akan bisa dipertahankan, dan semuanya bakal sia-sia. Memori itu mirip saringan halus yang menangkap dan mewadahi bahan padat pengajaran, sehingga dapat dipilah-pilah, digolong-golongkan, dan disimpan untuk digunakan di masa depan melalui proses-proses indah mesin memori, seperti yang akan kita lihat saat melanjutkan pembahasan ini.
Review Buku
Belum ada yang mereview buku ini.