CIVILIZATION AND ITS DISCONTENTS
KARANGAN penting ini, yang dikerjakan Freud selama musim panas 1929, mungkin adalah karya terbaiknya yang pernah dikenal. Buku ini adalah ikhtisar brilian dari pandangan-pandangan atas budaya, melalui sudut pandang psikoanalisis yang telah dikembangkan Freud semenjak awal penggantian abad. Peradaban dan Ketidakpuasannya (Civilization and Its Discontents, 1930) adalah gabungan berbagai hal sekaligus: suatu kilas balik sepintas dari The Future of an Illusion (1927), analisis dari ketegangan-ketegangan tak terelakan yang sedikit banyak membuat individu-individu menjadi musuh masyarakat, suatu meditasi atas kelesuan-kelesuan yang tampaknya menimpa begitu banyak manusia di peradaban modern ini. Namun, ini adalah buku seorang pskoanalis (kita harus ingat ini), dan berdiri sebagai sebuah kesaksian dan penghargaan atas teori terakhir tentang jiwa—apa yang disebut teori struktural (pertama kali diungkap dalam Beyond the Pleasure Principle tahun 1920, dan The Ego and the Id tahun 1923)—dengan penekanannya terhadap tindak-tindak agresi, dorongan atau rangsangan kematian, sebagai musuh berat Eros.
FILSAFAT SENI KARL MARX
Menurut Lifshitz, tulisan-tulisan Marx menekankan kesenjangan perkembangan sosial dengan artistik, dan memandang sasaran tertinggi estetika Marx adalah memecahkan kontradiksi perkembangan
LEONARDO DA VINCI A MEMORY OF HIS CHILDHOOD
Minat Freud terhadap Leonardo sebenarnya telah muncul sejak lama. Dalam suratnya kepada Fliess pada 9 Oktober 1898 dia mengatakan, “Mungkin orang kidal yang paling terkenal adalah Leonardo, yang tidak diketahui memiliki masalah cinta.”
Ketertarikan itu ternyata amat serius. Di antara buku-buku favoritnya, Freud menyebutkan buku hasil penyelidikan Merezhkovsky tentang Leonardo. Namun, dorongan langsung atas kerja Freud berikutnya untuk menulis buku ini muncul pada musim gugur 1909. Saat itu salah seorang pasiennya, demikian ujar Freud dalam suratnya pada C.G. Jung, memiliki karakteristik seperti Leonardo. Bedanya, ujar Freud, sang pasien tidak memiliki kegeniusan sebagaimana Leonardo.
MAP OF THE SOUL: PERSONA
Persona adalah semacam topeng. Ia menutupi bagian dari dirimu yang tidak ingin kau tampakkan kepada orang lain, sekaligus mengekspresikan dirimu pada saat yang bersamaan. Persona tercipta melalui pilihan gaya hidup tertentu; melalui pakaian, gaya rambut, aksesori seperti perhiasan, tato, atau tindikan, melalui kosmetik dan wewangian, melalui orang-orang yang kau pilih sebagai kawan, melalui pilihan profesi, fan club, atau partai politik. Persona juga meliputi perilaku, ia bekerja di balik peran yang menunjukkan siapa dirimu di tengah-tengah orang lain. Namun, persona tidak menunjukan siapa dirimu saat engkau sendirian. Dan ia sama sekali bukan gambaran dirimu secara keseluruhan.
MEMORIES, DREAMS, AND REFLECTION
Buku ini adalah satu-satunya tempat dalam rangkaian tulisan-tulisan Jung yang sangat luas, di mana Jung berbicara tentang Tuhan dan pengalaman pribadinya dengan Tuhan.
THE ART OF LISTENING
Edisi ini tidak membahas tentang teknik psikonalisis; memang, menurut pendapat Fromm sendiri, tidak ada hal semacam itu, tetapi demikian, naskah dalam buku ini berusaha memberikan informasi mengenai Fromm, sang terapis, dan cara-caranya menghadapi berbagai permasalahan psikologis yang diderita manusia-manusia zaman sekarang. Metode terapeutiknya tidak dicirikan dengan teori-teori yang bertele-tele serta abstraksi-abstraksi, tidak juga oleh “perkosaan” diagnosis terhadap “jasmani pasien”, akan tetapi oleh kecakapannya dalam memberikan persepsi individual dan independen mengenai persoalan-persoalan mendasar dalam diri manusia.
THE INTERPRETATION OF DREAM
“Dalam menafsirkan sebuah kisah dalam mimpi, pertama-tama seseorang harus mempertimbangkan dari awal menuju akhir, dan kedua, dari akhir kembali ke awal.”
THREE CONTRIBUTIONS TO THE THEORY OF SEX
Perbedaan mencolok antara karakter atau sifat pria dan wanita akan terbentuk pada masa puber; suatu perbedaan, yang secara tegas (lebih